.
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan program 1.000 Renewable Energy for Papua agar mencapai rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2020. Inisiatif ini adalah sekuel dari gerakan Ekspedisi Papua Terang di bulan Agustus hingga September 2018.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik mengatakan, program ini merupakan inisiatif strategis PLN untuk mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2020. Dengan berbekal data dari Ekspedisi Papua Terang, PLN memancangkan rencana pelistrikan untuk 1.123 desa, yang jumlahnya meningkat jauh dari rencana semula melistriki 415 desa.
Dengan tantangan geografis, kerapatan hunian yang sangat rendah, dan infrastruktur yang terbatas, Program 1000 Renewable Energy for Papua dipandang sebagai solusi paling efektif untuk percepatan elektrifikasi di Papua dan Papua Barat melalui implementasi model Wireless Electricity.
"Optimalisasi energi lokal berbasis energi baru terbarukan (EBT) juga diharapkan akan memperbaiki kinerja Bauran Energi sekaligus menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik," kata Rofik melalui keterangan resminya, Sabtu (19/10).
Dari hasil kajian dan survei PLN, ada empat alternatif pembangkit listrik EBT yang ditawarkan dalam Program 1.000 Renewable Energy for Papua, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro, Tabung Listrik (Talis), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), serta PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
Di mana 314 desa direncanakan untuk dilistriki menggunakan Talis, 65 desa menggunakan PLTMH dan Pikohidro, 158 desa akan menggunakan PLTBm, 116 Desa dilistriki menggunakan PLTB, 34 Desa dilistriki menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut, 184 desa akan diterangi dengan PLTS sebanyak 151 set, dan 252 desa rencananya akan disambungkan ke sistem jaringan listrik (grid) PLN yang telah ada.
.
.
Judul: Optimalisasi Energi Terbarukan Diharapkan Turunkan Biaya Pokok Penyediaan
Penulis : Siti Nur Azzura
Sumber: merdeka.com